Media berbagi ilmu dan pengalaman di bidang wreck diving (penyelaman kapal karam)
11 Januari 2009
MENYELAM ITU MUDAH!
Pada mulanya saya membayangkan menyelam itu sulit. Hal itu terpikir pada awal tahun 2003 ketika Mas Arief Cakil mengajak saya untuk mengembangkan Underwater Arcaheology di Jurusan Arkeologi UGM--tempat saya bekerja. Pekerjaan saya di Bunaken pertengahan 2003, mulai mengusik pikiran itu. Ternyata menyelam itu menyenangkan, meskipun tentu saja masih terasa sulit pada waktu itu. Seperti halnya belajar naik sepeda, jika ingin bisa, ya bersepedalah sesering mungkin. Akhirnya, menyelam dan bekerja di bawah air jauh terasa lebih mudah dibanding bekerja di darat. Kenapa? Di dalam air kita bisa bergerak tiga dimensi: ke kiri, ke kanan, ke atas, ke bawah, bahkan bisa jumpalitan. Kita bisa melayang! Sungguh menakjubkan!
Visi: terciptanya komunitas penyelam yang loyal dan bisa menikmati warisan budaya di bawah air
Misi: 1. mengembangkan SDM penyelam kapal karam 2. melakukan riset kapal karam secara multidisiplin 3. mengembangkan wacana uderwater archaelogy, antara lain melalui diskusi, seminar, dan pemutaran film.
MEMBER
Jajang Agus Sonjaya (Aro Hia): Master Scuba Diver (POSSI, 2009); 1 Star Scuba Diver (POSSI, 2004); 2 Star Scuba Diver (POSSI, 2007); 3 Star Scuba Diver (POSSI, 2008); Deep Dive Speciality Diver (POSSI, 2008); Underwater Navigation Speciality Diver (POSSI, 2008); Wreck Diving Speciality Diver (SSI, 2008); Search & Recovery Speciality Diver (SSI, 2008); Underwater Photography (DKP & POSSI, 2008); Stress & Rescue (SSI, 2009); Respon Right Course (SSI, 2009). Pengalaman menyelam: Kepulauan Seribu, Situbondo, Pacitan, Bunaken, Karimun Jawa, Selayar, Biak, Nias, Simeulue, Bangka, Bali
Ratnawaty Fadilah (Ratna): Spesialis Lingkungan Pesisir
Adi Harahap (Coki): spesialis kameramen bawah air
Sakinawa: Instruktur; spesialis rescue & work diving
Catalina tertidur di kedalaman 32 meter selama 64 tahun di Perairan Biak, Papua. Tenggelam saat Perang Pasifik
Indonesia kaya akan kapal tenggelam yang bernilai sejarah tinggi. Setelah muatannya habis oleh pemburu harta karun, besi-besi yang tersisa ditambang oleh para nelayan untuk dikilokan. SIAPA YANG PEDULI? 16 departemen yang bertanggung jawab terhadap BMKT hanya peduli pada kapal-kapal yang memiliki muatan berharga, sementara kapal-kapal yang yang "tak berharga" terbengkalai begitu saja. Di Pongok (Bangka Sekatan) ada tujuh kapal yang sedang ditambang oleh para penyelam kompresor. DKP sedang sudah berupaya mengidentifikasi temuan ini. Bola-nya sudah digulirkan kepada Pemprov Bangka Belitung dan Budpar. Menunggu tendangan tindak lanjut (Dok. Dondy Arafat)
Pesawat terbang dan tumpukan kendaraan perang ini sengaja ditenggelamkan tentara Jepang untuk menghilnagkan jejak mereka ketika diserang Sekutu di Morotai. Pulai kecil ini dulu dianggap sangat strategis saat perang Pasifik sebagai batu loncatan untuk menguasai Philpina, Korea, dan Pasifik sehingga diperebutkan oleh tentara Jepang dan Sekutu. Kondisi wreck ini sekarang terbengkalai. Menunggu tangan arkeolog untuk mendokumentasikan dan mengungkap sejarah detilnya. (Dok. Dondy Arafat)
Abdullah, seorang arkeolog muda dari BP3 Makassar sedang mendokumentasikan kapal di perairan Bahuluang (Selayar). Kita patut mengacungkan jempol pada BP3 Makassar yang sangat konsen pada kegiatan arkeologi bawah air. Mereka didukung oleh SDM dan perlengkapan yang memadai. Kita harus banyak belajar pada mereka. Bidang yang dibidani Pak Agus Waluyo ini telah melahirkan ekspert antara lain Pak Inu, Bang Dul, dan Pak Ardiansyah. (Dok. Dondy Arafat)
Tak ada kata terlambat untuk mulai menyelam. Yang tua yang muda, ayo menyelam!
Orang Bali khawatir kehilangan Liberty Wreck yang rusak dimakan usia. Di sampingnya mereka membuat wreck buatan berupa pesawat terbang yang sekarang mulai ditumbuhi terumbu karang dan dihuni ikan-ikan
Turun, yuk!
Beginilah cara mengangkat temuann dari dasar laut. Jangan curigai dulu kami mencuri harta karun. Ini hanya simulasi, Bung!
Sambil menyelam minum bir. Ups! Ini hanya acting. Penyelam gak boleh minum bir, ntar pori-pori tubuhnya terbuka lebar. Akibatnya? Suhu tubuh akan turun saat menyelam, hingga bikin ling-lung di bawah. Lagi sehat aja pikirannya terbatas di dasar laut, apalagi abis ngebir. Jadi, jangan coba-coba!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar